TULI BUKAN KERUSAKAN PENDENGARAN
Pengalamanku mengikuti pelatihan Kajian Tuli
Saya mendapat info pelatihan kajian Tuli di Aula SLB N
1 Bantul saat acara syawalan Gerkatin Yogyakarta pada hari Minggu, 16 Agustus
2015. Setelah mendapat info ,saya merasa tertarik untuk mengikuti pelatihan
kajian Tuli. Saya mendaftarkan diri karena saya ingin menambah ilmu dan
mengembangkan diri sesuai kemampuan. Kemudian tanggal 19 September 2015
melakukan tes wawancara untuk seleksi bertempat di Sekolah Semangat Tuli yang
beralamat di Jl.Langenarjan Lor 16A Panembahan, Kraton ,Yogyakarta. Tanggal 26
September adalah pengumuman hasil wawancara, saya dinyatakan lolos dari seleksi
tersebut. Alasan saya mengikuti kegiatan tersebut karena saya ingin
mengembangkan kemampuan yang saya miliki dan tujuan untuk menambah ilmu tentang
ketulian dan saya sangat ingin mensosialisasikan kepada masyarakat dengar
maupun Tuli tentang dunia Tuli. Saya berpikir pelatihan kajian Tuli itu sangat
penting karena ilmu ini sangat bermanfaat. Pelatihan kajian Tuli dapat dilaksanakan
pada hari Senin, 28 September,2015 sampai tanggal 9 Oktober ,2015 pada pukul
09.00 sampai 16.00 WIB di Kantor LRBI ( Laboratorium Riset Bahasa Isyarat )
yang beralamat di jalan Modang, Jogokaryan ,Yogyakarta.
·
Materi apa yang kami dipelajari
·
Hari pertama
belajar tentang pengenalan kajian Tuli.
·
Hari kedua
belajar tentang Identitas Tuli dan Komunitas Tuli.
·
Hari ketiga belajar
tentang Pandangan, Terminologi tentang Tuli dan Perspektif terhadap Tuli.
·
Hari keempat
belajar tentang Bahasa Isyarat dan Budaya Tuli.
·
Hari kelima
belajar tentang sejarah Tuli.
·
Hari keenam diadakan
ujian tengah untuk menguji apa yang telah kami pelajari.
·
Hari ketujuh
belajar tentang pendidikan Tuli , hari kedelapan kami belajar tentang
perkembangan bahasa bagi anak Tuli dan periode kritis dalam pemerolehan bahasa.
·
Hari kedelapan belajar
tentang karakter terhadap anak Tuli.
·
Hari terakhir
diadakan ujian akhir dan peserta-peserta memberi keputusan untuk memilih topik
untuk membuat tugas akhir.
Saya memilih topik
untuk TA “ Berbahasa Lisan dan Bahasa Isyarat terhadap Anak Tuli “. TA ini
menjelaskan tentang masalah komunikasi dalam bahasa yang digunakan oleh anak
Tuli.
Kemudian saya menganalisis tugas saya tentang berbahasa Lisan dan Bahasa
Isyarat terhadap Anak Tuli untuk memperoleh bahasa pertama adalah bahasa
isyarat karena bahasa isyarat adalah bahasa Tuli, sebenarnya bahasa lisan bagi
anak Tuli untuk membantu pengenal bahasa agar bisa berinteraksi dengan orang
dengar, berkomunikasi dengan bahasa lisan sedikit yang digunakan anak Tuli. Ketika
mengungkapkan perasaan yang mendalam harus dibantu dengan isyarat tetapi
tergantung keinginannya.
Saya telah mengikuti
pelatihan kajian tuli dan ingin meneruskan untuk generasi ke generasi supaya lebih
sadar tentang dunia Tuli seperti apa. Dalam segi pendidikan di negara Swedia ,
disana ada akses untuk siswa Tuli yang bersekolah di sekolah umum berinklusif
,aksesnya ada juru bahasa isyarat di
setiap kelas jika ada siswa Tuli , hingga siswa –siswa Tuli menjadi lebih
cerdas walaupun sekolah umum berinklusif. Saya berharap di sekolah inklusif di
Indonesia dapat memberikan akses bagi anak-anak berkebutuhan khusus dengan
menghadirkan guru pendamping yang setiap harinya ada di sekolah. Guru
pendamping khusus sangat dibutuhkan dan sangat membantu bagi anak-anak
berkebutuhan khusus dalam menjalani proses pembelajaran.
BERBAGI ILMU
UNTUK TEMAN-TEMANKU TERCINTA
·
Tuli-tuli-Tuna Rungu
Apa perbedaan
kata"tuli" (di insial t kecil ) dan "Tuli" (di insial T
besar ) ? Saya akan menjelaskan ini tentang perbedaan kata "tuli" dan
"Tuli".
tuli ( di insial huruf t
kecil )
Menurut dalam KBBI mengartikan
bahwa tuli adalah kekurangan pendengaran, penyandang tuli, gangguan
pendengaran, kerusakan pendengaran dan kelemahan pendengaran. Lebih baik masyarakat
umum harus mengungkapkan kata "tunarungu" agar masyarakat umum merasa
nyaman ketika mendengar kata “tunarungu “ daripada tuli karena kata
"tuli" sangat kasar.
Tuli ( di
insial huruf T besar )
Adalah aktif dalam budaya Tuli,
kelompok budaya minoritas, bahasa isyarat, bangga, kaya dan positif dalam
pengartian ( definsi ). Masyarakat Tuli memilih kata "Tuli " karena
masyarakat Tuli merasa nyaman mengungkapkan kata "Tuli". Tetapi
negara kita masih belum diresmikan kata baru "Tuli " karena masih
bersaing dengan kata "Tuna Rungu"
·
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ANAK TULI DALAM BERKOMUNIKASI
Ø Berbahasa Lisan terhadap anak Tuli.
Berbahasa lisan terhadap anak Tuli sangat rumit karena menurut saya
melihat dari hasilnya tidak begitu banyak anak Tuli yang sukses bicara lancar
dan jelas dengan bicara bibir, karena itu dalam berinteraksi dengan orang-orang
yang dengar, anak Tuli memiliki hambatan sulit memahami apa yang mereka
bicarakan.
Ada
keuntungan bahasa lisan terhadap anak Tuli dan kerugian bahasa lisan terhadap
anak Tuli. Keuntungan bahasa lisan terhadap anak Tuli hanya sedikit dan
kerugian bahasa lisan terhadap anak Tuli sebagai berikut :
a.) metode ini sulit bagi anak-anak Tuli
karena itu banyak yang kemiripan kata seperti mama-papa,kaset-keset, kaku-kayu
dan lain-lain.
b.) kesuksesan dengan metode ini
tergantung pada derajat pendengaran.
c.) metode ini tidak cocok untuk anak-anak
Tuli yang memiliki derajat pendengaran dalam.
d.) memerlukan kerja keras
bertahun-tahun,hidup masa kanak-kanak dapat hilang.
Ø
Berbahasa Isyarat terhadap anak Tuli.
Setelah
menjelaskan bahasa yang krisis terhadap anak Tuli adalah bahasa isyarat dan
bilingual . Mengapa demikian ? karena hasil dari Stokoe mengatakan bahwa bahasa
isyarat adalah bahasa alamiah yang digunakan anak Tuli, bahasa isyarat dari
bayi Tuli disebut bahasa alami kemudian anak tersebut telah berusia 3 tahun ke
atas dan anak tersebut tinggal bersama keluarga, ia berinteraksi dengan orang
tua menggunakan bahasa isyarat rumah ( home sign) karena kebiasaan
berkomunikasi dan apabila anak tersebut masuk ke sekolah dengn bermetode
bilingual ( bahasa isyarat dan menulis ) agar dapat meningkatkan kemampuannya.
ia memperoleh bahasa isyarat melalui
mata ( visual ) dan gerakan tangan ( gestur ).
Ada
keuntungan dan kekurangan bahasa isyarat terhadap anak Tuli. Keuntungan ada
beberapa sebagai berikut :
a.
)anak-anak Tuli memperoleh sebuah bahasa yang sangat mudah diakses oleh mereka
(bahasa isyarat)
b.
) anak-anak tidak merasa terisolase karena semua berbahasa isyarat.
c.
) berbeda dengan anak-anak Tuli yang bersekolah di sekolah umum.
d.
) anak-anak Tuli belajar bahasa isyarat dan memiliki guru Tuli sebagai Role
Model mereka. Karena itu ,anak-anak Tuli memiliki kesempatan mempelajari BUDAYA
TULI dan berpartispasi dalam KOMUNITAS TULI,
dan
kekurangan ada beberapa sebagai berikut :
a.)
bahasa isyarat itu sulit dipelajari oleh orangtua.
b.)
minim digunakan dalam kapasitas budaya dengar.
·
APAKAH ITU PELATIHAN KAJIAN TULI?
Pelatihan Kajian Tuli adalah ilmu yang mempelajari
tentang dunia Tuli yang lebih luas. Pelatihan Kajian Tuli diprogramkan oleh
pihak LRBI ( Laboratorium Riset Bahasa Isyarat). Pihak LRBI telah memprogramkan
2 pelatihan yaitu pelatihan guru Bahasa Isyarat dan pelatihan pembuatan kamus
bahasa isyarat , LRBI berpusat di Universitas Indonesia, Depok,Jawa Barat. Pelatihan
guru Bahasa Isyarat diprogramkan sejak tahun 2014 yang diwakili 4 peserta dari
Yogyakarta dan pelatihan pembuatan kamus Bahasa Isyarat diprogramkan sejak
bulan Juli 2015 yang diwakili 2 peserta dari Yogyakarta kemudian wakil kepala
LRBI berencana membuat program lagi pelatihan Kajian Tuli, namun pelatihan Kajian
Tuli dapat diadakan pada tanggal 28 September-9 Oktober untuk Yogyakarta yang
diikuti 7 peserta dari Yogyakarta dan tanggal 26 Oktober-4 November di Jakarta
yang diikuti 7 peserta dari Jakarta.
·
APAKAH ITU LRBI ?
Laboratorium Riset Bahasa Isyarat (LRBI) adalah
laboratorium linguistik yang dikelola oleh Departemen Linguistik FIB UI untuk
menggarap riset dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang bahasa isyarat.
Tujuan utama penyelenggaraan aktivitas pengembangan bahasa isyarat tersebut
adalah menjadikan FIB UI sebagai pusat pengembangan bahasa isyarat dalam rangka
mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Departemen
Linguistik FIB UI memperoleh hibah utama yang diselenggarakan oleh Nippon
Foundation (The Nippon Foundation’s Overseas Grant) untuk penyelenggaraan
Laboratorium Riset Bahasa Isyarat (Establishment of a Sign Language Research
Unit under Linguistic Department at the Faculty of Humanities University of
Indonesia) pada akhir tahun 2013. Hibah yang diberikan diadakan berjenis hibah
multi-years dengan evaluasi per tahun. Hibah tahun pertama diadakan untuk
aktivitas mulai November 2013 hingga November 2014. Dalam pelaksanaannya LRBI
bekerja sama dan memperoleh dukungan teknis dari Asia Pacific Sign Linguistics
Research and Training Program (APSL), The Centre for Sign Linguistics
and Deaf Studies (CSLDS), Chinese University of Hong Kong (CUHK).
Aktivitas yang
dilakukan LRBI untuk tahun 2014 adalah:
(1) translasi kamus bahasa isyarat ke dalam bahasa Indonesia.
(2) pelatihan pengajaran bahasa isyarat.
(3) lokakarya tentang bahasa isyarat bagi komunitas tuli.
(4) riset bahasa isyarat.
(5) pengembangan materi ajar bahasa isyarat.
(6) penyelenggaraan kursus bahasa isyarat.
(7) penyelenggaraan situs web dan newsletter bahasa isyarat.
(1) translasi kamus bahasa isyarat ke dalam bahasa Indonesia.
(2) pelatihan pengajaran bahasa isyarat.
(3) lokakarya tentang bahasa isyarat bagi komunitas tuli.
(4) riset bahasa isyarat.
(5) pengembangan materi ajar bahasa isyarat.
(6) penyelenggaraan kursus bahasa isyarat.
(7) penyelenggaraan situs web dan newsletter bahasa isyarat.
Setuju itu, karena banyak hal yang pernah aku alami sama seperti kita sekarang terutama sekolah inklusif. Karena di sekolah tidak ada guru yg bisa berbhsa isyarat utk menjadi penerjemah. Hmm yap Terus semangat yaaa dalam pengembangan program budaya tuli.
BalasHapusIya saya sangat ingin guru pendamping bisa berbahasa isyarat . mudah-mudahan tdak akan lama lagi masyarakat akan sadar ttg budaya Tuli .
HapusIya saya sangat ingin guru pendamping bisa berbahasa isyarat . mudah-mudahan tdak akan lama lagi masyarakat akan sadar ttg budaya Tuli .
Hapus