IDENTITAS TULI,BUDAYA TULI dan BAHASA TULI

IDENTITAS TULI,BUDAYA TULI dan BAHASA TULI

Saya memiliki keterbatasan pendengaran arti saya tuli. Apa itu tuli? Tuli adalah orang yang tidak dapat mendengar , ada alat bantu mendengar biasanya disebut ABM tetapi sayangnya harga ABM sangat mahal. Saya harus bersyukur menerima apa adanya yang telah diberikan oleh keluarga saya ,jangan mengeluh dan memberi respon negatif kepada orangtua yang sedang memberi sesuatu untuk kita, kita harus bersyukur kepada orangtua. 
Saya mulai sadar jika saya adalah anak tuli sejak saya kelas 1 SD. Bagaimana cerita ketika saya sadar itu ? Di luar sana , saya melihat ibu saya sedang menelpon di rumah lalu gantian saya mencoba menelpon dengan nomer asal yang kutekan tetapi ada seorang mengangkat telepon dari saya tiba-tiba saya mendapat suara tetapi tidak tahu bicara apa malahan saya sok bisa menjawab *hehehe tetap tidak tahu omongannya yaudah saya matikan teleponnya. Terus saya melihat semua orang tertawa karena ada lucu dari TV , saya bingung karena tertawa muncul jadi saya bertanya ke kakak saya  kenapa tertawa? “lucu itu” jawab kakak saya ,setelah saya menerima jawaban dari kakakku, saya masih bingung lalu bertanya lagi ke kakak saya malahan kakak saya menolak dipanggil saya, marah-marah tidak jelas sebetulnya saya cuma mau bertanya malahan. Ya sudah , saya bertanya ke ibu untuk bertanya tentang hal yang sama dari pertanyaan pertama kemudian ibu saya menjawab dari pertanyaan saya “itu!” jawab ibu saya ,setelah saya menerima jawaban dari ibu saya, saya berpikir TV bisa melucukan keluargaku melalui gambaran saja ternyata bukan gambaran saja , kedua-duanya gambar dan sound yang ada di TV. Apa itu Sound? Sound adalah alat mengeluarkan suara dari alat-alat baik elektronik maupun non elektronik. Saya meneliti , akhirnya saya menemukan intinya ternyata mereka bisa dengar suara karena mereka bisa menelepon dan mendengar suara lucu dari TV sedangkan saya tidak dapat mendengar suara apapun tetapi ada saya bisa mendengar hanya suara yang keras-keras seperti suara adzan, suara klakson bus atau kendaraan yang besar-besar, suara teriakan orang, suara konser dan pokoknya suara yang keras-keras tetapi saya dapat mendengar ketika saya mendekati suara dengan jarak kira-kira  5 meter.
Berapa angka db terdapat di telinga saya ? 
Suatu hari itu, saya bertanya kepada ibu saya ,berapa db yang saya miliki ? ibu saya agak lupa berapa db telinga yang kanan-kiri dan pokok 100 db dan 80 db. Mungkin  telinga yang satu bervolume 100 db sedangkan telinga satu lagi bervolume 80 db. Jika orang dengar  memiliki db dengar  20. Jauh lebih besar punya saya kan , ingat saya harus bersyukur karena masih bisa mendengar suara tersebut walau tidak normal. 
             Bagaimana cara berkomunikasi ? 
            Kebiasaan saya berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat karena bahasa isyarat merupakan sistem bahasa tuli dan budaya tuli. Tetapi sebelum itu , saya pernah berkomunikasi melalui oral  namun benar-benar sulit karena kita harus mengeluarkan suara yang jelas kemudian saya melatih terus akhirnya berhasil bisa berbicara dengan lumayan jelas karena saya tidak terlalu semangat melatih berbicara jelas kemudian saya berubah pikiran saya berkomunikasi oral  menjadi bahasa isyarat karena saya terpengaruh dari teman-teman di luar sekolah , saya belajar bahasa isyarat sejak saya kelas 5 SD, tempat saya belajar bahasa isyarat di SST ( Sekolah Semangat Tuli), SST adalah tempat berkumpul teman-teman tunarungu sesama saya, saya juga bergabung komunitas tuli dinamakan Deaf Art Community singkatnya DAC sejak tahun 2010 / saya kelas 5 SD. Pengajar bahasa isyarat adalah Kak Stephanie Kusuma Rahardja akrab disapa Fani, selama mengajar sekitar 2 tahun.                           



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman pertama kali saya bertemu teman-teman pendengar

Apa perbedaan kata tuli dan Tuli ?

Aksesbilitas di New Zealand