Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

TULI BUKAN KERUSAKAN PENDENGARAN

Pengalamanku mengikuti pelatihan Kajian Tuli                 Saya mendapat info pelatihan kajian Tuli di Aula SLB N 1 Bantul saat acara syawalan Gerkatin Yogyakarta pada hari Minggu, 16 Agustus 2015. Setelah mendapat info ,saya merasa tertarik untuk mengikuti pelatihan kajian Tuli. Saya mendaftarkan diri karena saya ingin menambah ilmu dan mengembangkan diri sesuai kemampuan. Kemudian tanggal 19 September 2015 melakukan tes wawancara untuk seleksi bertempat di Sekolah Semangat Tuli yang beralamat di Jl.Langenarjan Lor 16A Panembahan, Kraton ,Yogyakarta. Tanggal 26 September adalah pengumuman hasil wawancara, saya dinyatakan lolos dari seleksi tersebut. Alasan saya mengikuti kegiatan tersebut karena saya ingin mengembangkan kemampuan yang saya miliki dan tujuan untuk menambah ilmu tentang ketulian dan saya sangat ingin mensosialisasikan kepada masyarakat dengar maupun Tuli tentang dunia Tuli. Saya berpikir pe...

Pengalaman pertama kali saya bertemu teman-teman pendengar

Pengalaman saya pertama kali berkenalan sama teman-teman pendengar baru di Smp N 2 Sewon. ketika saya mau berkenalan ,saya merasa minder karena saya belum pernah berkenalan teman pendengar baru. Saya harus mencoba melakukan untuk berkenalan teman dengan percaya diri akhirnya saya sudah mulai percaya diri  saya berkenalan salah satu teman saya,ia  bernama Ananda Denny Septian diakrab sapa Denny . Sebetulnya cara berkenalan bukan lewat lisan melainkan cara berkenalan lewat tulisan *hmmm aku mah gitu orangnya. Oh iya  Seingatku waktu berkenalan dengan waktu agak lama tiba-tiba ia (denny) bilang kok tanya-tanya terus *ya memang budaya kamu begitu kok hehe kemudian saya mencoba berkenalan teman baru kedua , ia bernama Farhan Aidil Januar. Saya berkenalan ia dengan cara menulis karena saya minder kalau saya mengeluarkan suara dari mulut karena saya berpikir kalau saya berbicara pasti tidak jelas. Hingga beberapa hari kemudian kami menjadi teman yang baik dan ramah walaupun mere...

Puisi " kita ingin menjadi kupu-kupu"

Kami didiskriminasi Kami dihina Kami disingkirkan Kami dibuang Apa salah dengan kami  Apa salah kami bila mereka menyebut kami bagai ulat Walaupun kami tidak sempurna dalam kehidupan kami Kami tetap berusaha demi Ingin menjadi kupu-kupu bila mereka menyebut kami bagai ulat Berusaha dengan giat untuk menjadi kupu-kupu Kekeringatan tanpa batas Berusaha kami berhasil Hingga kami menjadi kupu-kupu  Kami akan bangga  Diskriminasi pun dihapuskan Penghinaan pun dihapuskan Menyingkirkan pun dihapuskan Kami bangga menjadi kupu-kupu